A. Pengertian Psikologi
Secara
etimologi manajemen berasal dari kata Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi Psikologi artinya
ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Baik mengenai macam-macam gejalanya,
prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut Ilmu Jiwa.
Secara terminologi
Psikologi menurut kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari semua
tingkah laku dan perbuatan individu. Dimana individu tersebut tidak dapat
dilepaskan dari lingkungannya.
B. Pengertian Manajemen
Secara
etimologis manajemen berasal dari kata “management” yang artinya
ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan. Dalam bahasa Arab istilah
manajemen diartikan sebagai an-nizam,
yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan
segala sesuatu pada tempatnya.
Secara
terminology yang diambil kesimpulannya menurut para ahli manajemen adalah
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya
gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
C. Pengertian Psikologi
Manajemen
Psikologi
manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam
proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sumber : Mortimer R. Fienberg,
dkk. 1996. Psikologi Manajemen. Jakarta: Penerbit Mitra Utama
Pengertian
Organisasi
Pengertian Organisasi secara umum
adalah perkumpulan dari manusia yang tergabung dalam suatu wadah dengan maksud
untuk mencapai untuk mencapai tujuan bersama yang telah digariskan sebelumnya.
Menurut Bemard
Organisasi
adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
James D.Mooney merumuskan bahwa organisasi ialah setiap
bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Pendapat
Para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi diwujudkan oleh adanya
sekelompok orang yang berserikat dan bekerjasama untuk mencapai suatu
kepentingan yang telah disetujui bersama. Butir-butir penting yang dapat
dirumuskan dari definisi organisasi adalah:
a. Adanya
kelompok orang yang bekerja sama
b. Adanya
tujuan tertentu yang akan dicapai
c. Adanya
pekerjaan yang akan dikerjaan
d. Adanya
penetapan dan pengelompokan pekerjaan
e. Adanya wewenang
dan tanggung jawab
f.
Adanya pendelegasian wewenang
g. Adanya
hubungan satu sama lain
h. Adanya
penempatan orang yang akan melakukan pekerjaan
i.
Adanya tata tertib yang harus ditaati
Karena
organisasi merupakan kumpulan manusia yang secara sadar ingin mecapai tujuan
bersama, maka organisasi bersifat dinamis dan berkembang. Jika organisasi tidak
berkembang, maka lama kelamaan organisasi tersebut akan mati dan tidak
menunjukkan aktivitasnya sama sekali. Sebagai alat administrasi dan manajemen, organisasi dapat ditinjau dari 2 segi.
a.
Organisasi
sebagai wadah
Sebagai
wadah, organisasi memiliki sifat yang relatif tetap dan pola dasar struktur
organisasi yang relatif permanen. Namun demikian bukan berarti bahwa organisasi
tersebut statis, organisasi harus bersifat dinamis. Dinamika ini menunjukkan bahwa sebagai wadah
maka organisasi tersebut tumbuh dan berkembang. Suatu organisasi yang baik
bentuknya sederhana sesuai dengan tuntutan tugas pokok dan fungsi yang
menimbulkan beban kerja. Bila ada unit kerja di luar struktural seperti tim,
panitia, hal itu menunjukkan bahwa unit organisasi yang seharusnya melembaga,
tidak atau kurang mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya.
b.
Organisasi
sebagai proses interaksi
Sebagai
proses, organisasi menyoroti interaksi antara orang-orang didalamnya. Interaksi
ini dapat menimbulkan hubungan formal dan informal sehingga tercipta organisasi
formal dan organisasi informal. Hubungan formal antara orang-orang dalam
organisasi telah diatur dalam dasar hukum rincian susunan organisasi serta
hubungan yang bersifat hierarkis dan biasanya tergambar dalam bagan struktur
organisasi. Hubungan informal tidak diatur dan tidak terlihat dalam bagan
struktur organisasi.
Unsur Organisasi
Beberapa
ahli manajemen memandang bahwa unsur organisasi sangat penting. Dari
unsur-unsur yang ada maka tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik. Adapun
unsur organisasi adalah sebagai berikut.
1. Manusia artinya
organisasi baru ada jika ada unsur manusia, jika ada manusia yang bekerja sama,
ada yang memimpin dan ada yang dipimpin.
2. Sasaran
artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang dicapai secara bersama-sama.
3. Tempat
kedudukan artinya organisasi baru ada jika ada tempat dan kedudukannya secara
tetap ataupun secara sementara.
4. Pekerjaan
artinya organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya
pembagian kerja secara jelas, apa dikerjakan siapa atau siapa mengerjakan apa.
5. Teknik
artinya organisasi baru ada jika terdapat unsur-unsur teknis.
6. Struktur
artinya organisasi baru ada jika ada hubungan antar manusia yang satu dengan
yang lain sehingga tercipta organisasi.
7. Lingkungan
artinya organisasi baru ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi
misalnya sistem kerjasama sosial.
Struktur Organisasi
Apabila suatu organisasi hanya
terdiri atas dua orang dan tujuan yang akan dicapai juga hanya sedarhana, maka
belum diperlukan struktur organisasi. Jika kelompok orang yang bekerja sama
berjumlah besar, dan tujuan yang akan dicapai luas maka struktur organisasi
yang tersusun rapi mutlak perlu. Struktur
organisasi ialah suatu kerangka yang menunjukkan semua tugas kerja untuk
mencapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi tersebut serta
wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang melakukan tiap-tiap
tugas kerja tersebut.
Struktur organisasi diperlukan untuk
memberi wadah tujuan, misi, tugas pokok, dan fungsi. Jika fungsi yang
diselenggarakan berlangsung secara terus menerus maka harus dilembagakan agar
memungkinkan berlakunya fungsionalisasi yang menjadi landasan peningkatan
efisiensi dan efektivitas organisasi. Fungsionalisasi menentukan orang-orang
yang harus bekerja sama, serta pemrakarsa kerja sama tersebut. Atau, secara
fungsional seseorang bertanggung jawab atau suatu bidang dalam organisasi dan
memerlukan kerjasama dengan pemegang tanggung jawab bidang lain.
Sumber :
Darmono. Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.
Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa
Latin communicatio yang berarti “pemberitahuan”
atau “pertukaran pikiran” Jadi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi
haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran
pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan
(penerima pesan).
Proses komunikasi dapat diartikan
sebagai “transfer informasi” atau pesan dari pengirim pesan sebagai komunikator
dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam prose komunikasi tersebut
bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual
understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi.
Dalam proses komunikasi, komunikator mengirim pesan/informasi kepada komunikan
sebagai sasaran komunikasi.
Adapun beberapa definisi komunikasi
dari para ahli, sebagai berikut:
1. Komunikasi
adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan
biasanya dengan lambang-lambang (verbal maupun non verbal) untuk mengubah
tingkah laku orang lain (Carl
I.Hovland).
2.
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai
sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui
simbol-simbol (Theodorson dan
Thedorson).
3.
Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang
menggunakan sistem simbol linguistik seperti sistem simbol verbal (kata-kata)
dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/ tatap muka
atau melalui media lain (tulisan, oral, visual) (Karlfried Knapp)
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah
setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan.
Komunikasi adalah sebuah proses sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu. Joseph De Vito (1996) mengemukakan
komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan bahwa komunikasi
merupakan suatu proses, dimana komponen-komponen saling terkait. Bahwa para
pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan.
Dalam
aplikasinya langkah-langkah dalam proses komukasi adalah sebagai berikut:
IDE ---> ENCODING ---> PENGIRIMAN ---> DECODING ---> BALIKAN
1. Langkah
pertama ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
2. Langkah
kedua ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan menjadi
lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.
3. Langkah
ketiga pesan yang telah di encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui
saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi
ditujukan kepada komunikan.
4. Langkah
keempat penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk
mengartikan maksud pesan tersebut.
5. Langkah
kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding, khalayak akan
mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.
Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk terjadinya
proses komunikasi paling sedikit harus memiliki 3 unsur komunikasi yaitu komunikator, komunikan, dan pesan.
Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula
komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi yaitu:
·
Who, yakni
berkenan dengan siapa yang mengatakan.
·
Says What, yakni berkenaan dengan menyatakan
apa.
·
In Which Channel, yakni berkenaan dengan
saluran apa.
·
To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan
kepada siapa.
·
With What Effect yakni
berkenaan dengan pengaruh apa.
Berdasarkan
formula Laswell tersebut, maka
terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi proses komunikasi yaitu:
·
Komunikator
·
Pesan
·
Media
·
Komunikan
·
Pengaruh
William G. Scott yang mengutip pendapt
Babcock dalam Thoha (1977) mengatakan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi
proses komunikasi:
1. The Act (Perbuatan)
Perbuatan
komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara
baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia.
2. The Scene (Adegan)
Adegan
sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungan dengan
lingkungan komunikasi.
3. The Agent (Pelaku)
Individu-individu
yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku
komunikasi.
4. The Agency (Perantara)
Alat-alat
yang digunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara. Alat-alat
itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, juga alat komunikasi
tertulis seperti surat, memo, buletin.
5. The Purpose (Tujuan)
Dampak Komunikasi
1. Memberikan
informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut
tujuan yang kognitif.
2. Menumbuhkan
perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering
disebut tujuan Afektif.
3. Mengubah
sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan konatif dan
psikomotorik.
Sumber : Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan
Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo