Jumat, 24 Oktober 2014

Keuntungan dan Kerugian Internet bagi Psikolog


Menurut Hidayat (2014), internet merupakan singkatan dari Interconnected Network, yaitu kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dalam sebuah jaringan. Disebut saling terhubung karena internet menghubungkan computer dan jaringan-jaringan komputer yang berada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangatbesar. Semua jaringan yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yangdisediakan di internet secara gratis.
Internet merupakan dunia tanpa batas. Artinya, semua orang mempunyai hak yang sama di internet. Oleh sebab itu, internet merupakan dunia yang bebas dimasuki tanpa harus terikat pada peraturan-peraturan Negara tertentu dan tanpa dibatasi oleh batas-batas wilayah territorial Negara tertentu (Hidayat, 2014).
Internet merupakan salah satu pemicu terjadinya globalisasi karena telah menghilangkan batas-batas dunia. Internet memungkinkan manusia mengakses informasi yang tersimpan di komputer di belahan dunia lain. Internet telah membuat dua orang dari belahan bumi yang berbeda dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, waktu, jarak, dan hokum atau biokrasi suatu Negara (Hidayat, 2014).
Tingginya mobilitas penggunaan internet menuntut jaringan yang fleksibel, sehingga seseorang yang sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun di dalam mobil yang sedang berjalan, sehingga dikembangkannya jaringan tanpa kabel (wireless). Berikut manfaat internet secara umum (Hidayat, 2014):
1.      Mencari informasi (hosting) dan research di internet
Hosting dilakukan seseorang untuk mencari berita, referensi, maupun bacaan. Dengan hosting, pengguna dapat memperoleh informasi yang banyak. Bahkan, pengguna internet banyak yang mengupload hasil penelitian, penulisan, dan karya terbarunya ke internet agar dapat diakses oleh pengguna lain.
2.      Berkirim surat (e-mail)
E-mail merupakan suatu kegiatan berkirim surat melalui media internet. E-mail (Electronic mail) sudah banyak digunakan saat ini dan sangat populer. Dimana pengirim dapat mengirimkan surat secara langsung dan penerima surat yang lokasi tempat tinggalnya berjauhan juga dapat secara langsung menerima surat tersebut dengan syarat keduanya sedang online.
3.      Berbelanja online (e-commerce)
E-commerce (Electronic commerce) adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet memungkinkan orang atau organisasi yang berada pada jarak yang jauh dapat saling berkomunikasi dengan biaya yang murah. Ada banyak bentuk perdagangan secara elektronik yang banyak dilakukan saat ini. Misalnya, internet banking, pembelian dan penyediaan barang, took online, dan sebagainya. Di Indonesia telah disediakan beberapa website khusus untuk penjualan barang-barang.
4.      Internet banking
Internet banking atau electronic banking (e-banking), cyber banking, virtual banking, home banking, maupun online banking adalah aktivitas perbankan yang dilakukan dari rumah, kantor, atau tempat-tempat lain dengan memanfaatkan internet. Manfaat adanya internet banking bagi nasabah, yaitu nasabah tidak perlu dating ke bank untuk melakukan transaksi perbankan, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dan dimana saja (asalkan tersedia fasilitas internet). Sedangkan bagi pihak bank, internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional.
5.      Belajar jarak jauh (e-learning)
E-learning atau sering disebut juga dengan e-education adalah kegiatan belajar pada tempat yang saling berjauhan dengan menggunakan media tertentu, misalnya Volp, Skype, dan sebagainya. Di Indonesia yang mempunyai program belajar jarak jauh, misalnya Universitas Terbuka. Internet merupakan alat komunikasi yang murah. Internet juga memungkinkan terjadinya dialog seseorang dengan orang lain (one to one communication) dan dialog seseorang dengan banyak orang (one to many communication). Selain itu, internet juga memungkinkan terjadinya komunikasi dengan tatap muka melalui teleconference. Pemanfaatan internet akan membuat proses belajar jarak jauh menjadi lebih efektif dan hasil yang diperoleh pun akan menjadi lebih maksimal.
6.      Mengobrol (chatting)
Chatting adalah kegiatan atau pola bicara di internet. Jika telepon menggunakan bunyi untuk berkomunikasi, sedangkan chatting di internet menggunakan media tulisan. Sama halnya dengan fasilitas lainnya, dalam internet menawarkan kemudahan, kecepatan, dan biaya yang murah.
Internet merupakan sumber ilmu yang sangat besar dan telah diyakini manfaatnya. Melalui internet, seseorang bias mengetahui berbagai hal dalam waktu yang singkat. Melalui jejaring social seperti Facebook dan Twitter, seseorang dapat menemukan teman-teman yang jauh atau sudah lama tidak bertemu. Manfaat yang besar ini membuat pengguna internet semakin meningkat. Berbagai lapisan masyarakat dari berbagai usia menjadi masyarakat dunia maya yang semakin membesar tersebut (Sanjaya, 2010).
Namun, dibalik manfaat yang besar tersebut, juga tersimpan potensi bahaya yang cukup besar. Salah satunya adalah bahaya pornografi. Bukan saja berupa konten pornografi, tetapi juga jebakan-jebakan pornografi dari pengguna dewasa (Sanjaya, 2010).
Teknologi dapat membantu para peneliti mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam melakukan survey. Sebagai contoh, karena seseorang merasa lebih anonym jika “berbicara” dengan computer dibandingkan dengan jika mengisi kuesioner tertulis, kuesioner melalui komputer dapat mengurangi kecenderungan berbohong (Turner dalam Wade, 2008). Dibandingkan dengan cara tradisional, internet juga menyediakan jumlah sampel yang besar untuk peneliti (psikolog). Para partisipan biasanya terlibat dengan sukarela, dan tidak terseleksi secara acak. Namun, karena jumlah sampel yang diperoleh melalui internet ini kerap sangat besar, hingga ratusan ribu responden, sampel yang diperoleh melalui cara ini dianggap lebih bervariasi (baik dari sudut gender, status social-ekonomi, daerah geografis, dan usia) dibandingkan sampel yang diperoleh melalui cara tradisional. Dengan demikian sampel yang diperoleh melalui dunia web kerap lebih dapat mewakili populasi umum dibandingkan sampel yang diperoleh secara tradisonal (Gosling dalam Wade, 2008). Bahkan walaupun orang-orang dari kelompok khusus hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh responden yang terlibat, jumlah mutlaknya mungkin cukup memadai untuk memberikan informasi yang berguna mengenai kelompok tersebut. Sebagai contoh, dari 1000 orang Amerika, hanya sedikit saja orang Budha yang mungkin member respons. Namun, melalui internet yang memungkinkan penelitian dengan sampel besar, mungkin ada ratusan orang Budha yang akan memberikan respons.
Meskipun demikian, studi yang dilakukan melalui internet juga memiliki resiko tertentu (Kraut dalam Wade, 2008). Karena para peneliti tidak dapat secara langsung memonitor konteks pelaksanaan survey, peneliti lebih sulit mengetahui apakah partisipan memahami instruksi dan pertanyaan yang diajukan, serta apakah partisipan mengerjakannya secara serius. Disamping itu, banyak tes dan survey yang terdapat di internet belum divalidasi dan oleh karenanya penarikan kesimpulan mengenai kepribadian atau penyesuaian mental yang didasarkan dari hasil tes melalui internet tersebut dapat membahayakan kesehan mental seseorang.

Elza Diantika (18511147)
Contoh  pengaruh internet bagi psikolog:
Dalam bidang psikologi, internet membawa dampak positif seperti bagi para psikolog yang membutuhkan jurnal-jurnal psikologi untuk digunakan sebagai referensi tambahan apabila akan melakukan suatu penelitian. Psikolog dapat dengan mudah mencari jurnal dari dalam negeri maupun suatu penelitian-penelitian yang dilakukan di luar negeri, maka dengan mengakses internet kita dapat dengan mudah menemukan jurnal-jurnal psikologi tersebut. Atau apabila kita ingin mencari informasi tentang dunia psikologi, kita dapat membuka situs-situs yang berhubungan dengan psikologi.
Selain itu terdapat e-counseling yang merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi teknologi informasi dalam bidang psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan e-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melalui internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melalui media ini, untuk kemudian menyusun rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberikan pelayanan psikologi. Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak ditemui dalam terapi face-to-face (secara langsung).

Sumber :
Hidayat, N. (2014). Pengertian dan manfaat internet. http://pengetahuanwawasanz.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-manfaat-internet.html diakses tanggal 19 Oktober 2014.
Sanjaya, R., Wibhowo, C., Adi, A, P. (2010).Parenting untuk pornografi di internet. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wade, C &Tavris, C. (2008).Psikologi edisi kesembilan jilid 1. Jakarta: Erlangga.