Senin, 27 Mei 2013

KesMen Tulisan7



Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan


      A.    Menjelaskan Konsep Penyesuaian Diri

Alexander Schneiders, seorang pengarang yang ternama, menulis: “Kepribadian adalah kunci untuk menyesuaikan diri dan kesehatan mental. Kepribadian sehat, yang berkembang dan terintegrasi dengan baik merupakan jaminan untuk penyesuaian diri yang efektif” (Schneiders, 1965:60).
Penyesuaian diri dan kesehatan mental selalu dipengaruhi oleh macamnya kepribadian yang dimiliki individu. Jadi, cara individu mengenai masalah-masalahnya ditentukan oleh kepribadiannya. Ia dianggap dapat menyesuaikan diri jika dapat memecahkan masalah-masalahnya secara normal, dan sebaliknya dianggap tidak dapat menyesuaikan diri jika ia bereaksi terhadap tekanan-tekanan dari kehidupan sehari-hari dengan suatu simton khusus.
(Sumber: Semiun, Yustinus.2006.Kesehatan Mental 1.Yogyakarta: Kanisius)

Pengertian penyesuaian diri adalah proses yang diharapi oleh individu dalam mengenal lingkungan yang baru. Menurut Schneider (dalam Partosuwido, 1993) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat. Menurut Callhoun dan Acocella (dalam Sobur, 2003), penyesuaian dapat didefenisikan sebagai interaksi individu yang kontinu dengan diri individu sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu. Menurut pandangan para ahli diatas, ketiga faktor tersebut secara konstan mempengaruhi individu dan hubungan tersebut bersifat timbal balik mengingat individu secara konstan juga mempengaruhi kedua faktor lain.

Menurut Schneiders (1964), pengertian penyesuaian diri dapat ditiinjau dari tiga sudut pandang, yaitu:
  1. Penyesuaian sebagai adaptasi. Menurut pandangan ini, penyesuaian diri cenderung diartikan sebagai usaha mempertahankan diri secara fisik, bukan penyesuaian dalam arti psikologis, sehingga ada kompleksitas kepribadian individu dengan lingkungan yang terabaikan.
  2. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas. Penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pengertian ini menyiratkan bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial maupun emosional. Menurut sudut pandang ini, individu selalu diarahkan kepada tuntutan konformitas dan diri individu akan terancam tertolak jika perilaku individu tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
  3. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan. Penyesuaian diri dipandang sebagai kemampuan untuk merencakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan dan frustasi tidak terjadi, dengan kata lain penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan emosi dan kebiasaan menjadi terkendali dan terarah.
Berdasarkan tiga sudut pandang tentang penyesuaian diri yang disebut diatas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri dapat diartikan sebagai suatu proses yang mencakup suatu respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dari dunia luar atau lingkungan tempat individu berada (Ali & Asrori, 2004).

      B.    Pertumbuhan Personal

Manusia mengalami yang namanya proses tumbuh dan berkembang. Semenjak lahir sampai tua, kita mengalami pertumbuhan. Sebagai manusia yang normal dan sehat, akan mengalami proses pertumbuhan yang normal pula.
Pertumbuhan sendiri adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal.

Setiap individu mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Sehingga mempengaruhi seseorang dalam proses menyesuaikan diri.

-        Penekanan Pertumbuhan Diri
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

-        Variasi Dalam Pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau diluar dirinya.

-        Kondisi - Kondisi Untuk Bertumbuh
Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.

Jadi jika kondisi-kondisi tubuh itu berfungsi dengan baik, maka proses pertumbuhannya pun akan berjalan dengan baik. 

Minggu, 26 Mei 2013

KesMen Tulisan8



Hubungan Interpersonal
      A.    Model-Model Hubungan Interpersonal
Pengertian Hubungan Interpersonal


Hubungan Interpersonal yaitu ketika kita berkomunikasi dengan seseorang, kita tidak hanya menyampaikan isi pesannya saja melainkan menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
Menurut psikologi komunikasi, semakin baik hubungan interpersonal seseorang maka semakin terbuka seseorang itu untuk mengungkapkan dirinya, semakin cermat dalam persepsinya tentang dirinya dan orang lain, serta semakin efektifnya komunikasi diantara komunikan.

Model - Model Hubungan Interpersonal

1       1.   Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya.
Thibault dan Kelley menyimpulkan pertukaran sosial sebagai berikut : “ Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” 

2.    Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Setiap orang harus memerankan peranannya sesuai naskah yang dibuat oleh masyarakat dan hubungan interpersonal berkembang baik jika setiap individu bertindak sesuai perannya.

3.   Model Interaksional
Model interaksional memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural, integrative, dan medan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi, dan pelaksanaan peranan.

B.   Cara Memulai Hubungan
Pembentukan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal dalam Memulai Hubungan

1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan.

Fase pertama,
“fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
 a) informasi demografis
 b) sikap dan pendapat (tentang orang atau objek)
 c) rencana yang akan datang
 d) kepribadian
 e) perilaku pada masa lalu
 f) orang lain
 g) hobi dan minat

2. Peneguhan Hubungan

Karena hubungan interpersonal tidak bersifat statis, selalu berubah, perubahan maka untuk memeihara dan memperteguh hubungan interpersonal, maka di perlukan adanya tindakan–tindakan tertentu untuk mengembalikannya adanya keseimbangan
Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu
a) keakraban
b) control
c) respon yang tepat dan
d) nada emosional yang tepat.
Sumber: http://destyyyy.blogspot.com/2013/04/tulisan-ke-5.html

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketertarikan

     Efek Kedekatan

Propinquity effect: Semakin sering kita melihat dan berinteraksi dengan seseorang, semakin besar kemungkinan orang itu menjadi sahabat kita.

2     Kesamaan
Para peneliti membedakan adanya dua jenis situasi sosial: situasi yang tertutup (close-field situations) atau situasi yang terbuka (open-field situations) yang mendukung perkembangan hubungan. Close-field situations: situasi yang mendorong orang untuk berinteraksi satu sama lain. Misalnya, di kompleks perumahan, di tempat kerja, dsb. Open-field situations : situasi di  mana orang bebas untuk merinteraksi maupun tidak, sesuai pilihan pribadi mereka.
a)     Kesamaan opini dan kepribadian
b)     Kesamaan gaya interpersonal
c)      Kesamaan minta dan pengalaman

 Kesukaan Timbal-balik
Kita semua merasa senang disukai. Hal ini cukup kuat menimbulkan ketertarikan, tanpa harus ada kesamaan. Kesukaan timbal-balik kadang terjadi karena self-fulfilling prophecy.

Ketertarikan Fisik dan Kesukaan

Selain kedekatan (propinquity), kesamaan, dan rasa suka timbal-balik, keteratrikan juga ditentukan oleh penampilan fisik. Daya tarik fisik merupakan hal yang menentukan kesan pertama baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa dibanding perempuan, laki-laki menilai daya tarik fisik lebih penting.
Sumber: Handout Psi Sosial II: KETERATARIKAN INTERPERSONAL/ MM. Nilam Widyarini

C.    Intimasi dan Hubungan Pribadi

Kebutuhan intimacy merupakan suatu kebutuhan akan hubungan dengan ornglain dan merupakan kebutuhan terdalam pada diri setiap manusia untuk mengetahui seseorang secara lebih dekat, seperti merasa dihargai, diperhatikan, saling bertukar pendapat, keinginan untuk selalu berbagi dan menerima serta perasaan saling memiliki sehingga  terjalin keterikatan yang semakin kuat dan erat.

Faktor penyebab intimacy :
   a)     Keluasan : seberapa banyak aktifitas yg dilakukan bersama
   b)     Keterbukaan : adanya saling keterbukaan diri
   c)      Kedalaman : saling berbagi

Proses terbentukan intimacy :
   a)     Penerimaan  diri  ­  Saling  berinteraksi  ­ 
   b)     Memberi  respon  atau  tanggapan
   c)      Perhatian ­ Rasa percaya
   d)     Kasih sayang ­ Mempunyai 
   e)     minat yang sama ­ Berhubungan seksual

   D.    Intimasi Dan Pertumbuhan

Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita. Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban.
Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena
   a)     kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh;
   b)     kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan;
   c)      kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia;
   d)     kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup;
  e)     kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus . Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan.
Sumber : http://raadiyahputrilaura.blogspot.com/2013_05_01_archive.html

sumber gambar
https://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&sa=1&q=Hubungan+Interpersonal&oq=Hubungan+Interpersonal&gs_l=img.12..0j0i24l9.1881618.1887358.0.1889918.24.16.1.7.7.2.377.2877.6j2j5j3.16.0...0.0...1c.1.14.img.XZMY7Mw8U9w&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.47008514,d.bmk&biw=1366&bih=664&ech=1&psi=-aeiUfSOBMGIrQeS0YHIAg.1369614336309.3&emsg=NCSR&noj=1&ei=-aeiUfSOBMGIrQeS0YHIAg#facrc=_&imgrc=w3UAquNfsKWRJM%3A%3Bv-No_Ypz77yz0M%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.gamexeon.com%252Fforum%252Fimagehosting%252F145404ad08cda47af6.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.gamexeon.com%252Fforum%252Flifestyle%252F62393-hal-hal-sepele-yang-bisa-membuat-umur-lebih-panjang.html%3B650%3B317