MAKALAH1 ILMU BUDAYA DASAR
PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Dosen: Bapak Apidianto
OLEH :
ELZA DIANTIKA
18511147
1PA05
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kehadirat Allah swt yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
Peran Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah
ini dapat diselesaikan karena mendapat bantuan, oleh sebab itu sudah
sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap, mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar
Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................2
1.3
Tujuan.....................................................................................................................2
1.4
Sasaran..................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian
Kepribadian dan Kebudayaan.........................................................3
2.2 Unsur-unsur
Kepribadian......................................................................................4
2.3
Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian....................................................5
BAB III
PENUTUP........................................................................................................8
3.1
Kesimpulan.............................................................................................................8
3.2
Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................10
ii
ABSTRAK
Kebudayaan memiliki
peranan yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Terdapat
faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk suatu kepribadian diantaranya
yaitu warisan
biologis (heredity), warisan lingkungan alam (natural environment), warisan
sosial (social heritage) atau kebudayaan, pengalaman kelompok manusia (group
experiences), pengalaman unik ( unique experience ). Selain faktor juga
terdapat unsur-unsur yang membentuk kepribadian seseorang diantaranya adalah
pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri. Faktor keluarga merupakan hal
terpenting dalam membentuk kepribadian seseorang karena dimulai dari keluarga
diajarkan suatu kebudayaan yang memiliki banyak aspek, didalam kebudayaan
terdapat suatu adat istiadat yang biasanya diajarkan secara turun menurun. Adat
istiadat mengandung norma atau aturan-aturan yang mengatur kelakuan kita,
selain norma didalam suatu kebudayaan juga terkandung nilai-nilai keagamaan.
Norma dan nilai keagamaan memiliki hubungan yang saling berkaitan, aspek
keagamaan yang terdapat didalam suatu kebudayaan memiliki peranan penting,
karena berawal dari nilai-nilai yang terkandung dalam agama maka muncul suatu
norma atau aturan yang mengatur kelakuan manusia.
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum kebudayaan dan
kepribadian memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada
hakekatnya manusia adalah makhluk faktor yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan
bantuan antara satu dengan yang lainnya. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan
adalah keseluruhan gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sedangkan
pengertian kepribadian menurut Koentjaraningrat adalah suatu susunan dari faktor-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku
atau tindakan seseorang.
Kepribadian seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu warisan biologis, warisan
lingkungan alam, pengalaman unik dan lain sebagainya. Jadi, faktor penentu kepribadian seseorang dapat dipengaruhi
oleh faktor internal maupun eksternal. Lingkungan keluarga
merupakan hal terpenting dalam membentuk suatu kepribadian, didalam keluarga
terdapat adat istiadat atau kebiasaan, kebiasaan atau adat istiadat dapat
dipengaruhi oleh kebudayaan. Selain didalam keluarga, lingkungan juga dapat
berpengaruh dalam membentuk kepribadian.
1
1.2
Rumusan Masalah
Kepribadian seseorang dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya warisan biologis, warisan lingkungan
alam, pengalaman unik, Semua itu
merupakan faktor internal dan eksternal. Kebudayaan juga memiliki peranan dalam
membentuk suatu kepribadian seseorang. Maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah untuk mengetahui peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian.
1.3 Tujuan
Karena banyak faktor yang mempengaruhi kepribadian
seseorang dan kebudayaan juga memiliki peranan dalam membentuk kepribadian maka
dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya di
sekitar. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya
adalah:
·
Warisan Biologis (Heredity).
·
Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment).
·
Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan.
·
Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences).
·
Pengalaman Unik ( Unique Experience ).
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai mencakup
masyarakat luas seperti anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua,
dikarenakan saat ini kebudayaan dilingkungan masyarakat lebih mengarah pada budaya
Barat dan kurang memperhatikan kebudayaan Timur yang menjunjung tinggi nilai kesopanan
dan menganut norma aturan sesuai kebudayaan Timur.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kepribadian dan Kebudayaan
Kepribadian merupakan suatu susunan
sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi
dalam mengarahkan tingkah
laku)
yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan
penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak
dalam
tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain. Allport juga mendefinisikan kepribadian sebagai
susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang
menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang
dimaksud Allport meliputi kebiasaan,
sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis
tetapi
mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara
umum. Sedangkan pengertian kebudayaan
menurut Koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki
diri manusia dengan cara belajar. Kebudayaan dan kepribadian memiliki keterkaitan
karena budaya sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang. Dimulai
dari lingkungan keluarga kita diajarkan budaya dan didalam suatu kebudayaan
tersebut terdapat adat istiadat atau kebiasaan, selain adat istiadat ada norma
norma yang mengatur kelakuan masyarakat umumnya di Indonesia menganut norma
yang mengarah ke kebudayaan Timur yang sangat kental dengan unsur keagamaan dan
norma kesopanan dalam kehidupan sehari hari pada masyarakat.
3
2.2 Unsur-Unsur dalam Kepribadian
Kepribadian
seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi
kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
a.
Pengetahuan
Pengetahuan
seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi,
pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang diperolehnya dari
lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit
demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di masyarakat.
b.
Perasaan
Perasaan merupakan suatu
keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau
negatif terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu. Perasaan selalu bersifat
subjektif, sehingga penilaian seseorang terhadap suatu hal atau kejadian akan
berbeda dengan penilaian orang lain.
c.
Dorongan Naluri
Dorongan
naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu
dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat
rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu
untuk mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi
dengan sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti, serta keindahan
bentuk, warna, suara, dan gerak.
4
2.3
Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian
Secara
umum, perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu warisan
biologis, warisan lingkungan alam, warisan sosial, pengalaman kelompok manusia,
dan pengalaman unik.
a.
Warisan Biologis (Heredity)
Warisan
biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan
biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di
dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang
lain, bahkan anak kembar sekalipun. Faktor keturunan berpengaruh terhadap
keramah-tamahan, perilaku kompulsif (terpaksa dilakukan), dan kemudahan dalam
membentuk kepemimpinan, pengendalian diri, dorongan hati, sikap, dan minat.
Warisan biologis yang terpenting terletak pada perbedaan intelegensi dan kematangan
biologis. Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang. Tetapi
banyak ilmuwan berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis
dipengaruhi oleh pengalaman sosial seseorang. Bakat memerlukan anjuran,
pengajaran, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama
dengan manusia lainnya.
b.
Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan
iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan
diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, dengan sendirinya pola
perilaku masyarakat dan kebudayaannyapun dipengaruhi oleh alam. Misalnya orang
yang hidup di pinggir pantai dengan mata pencaharian sebagai nelayan mempunyai
kepribadian yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pertanian.
c. Warisan
Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Kita
tahu bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat
erat dan saling memengaruhi. Manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai
dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidup.
5
d.
Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan
manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar atau tidak telah
memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap
kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan
oleh kelompok lain kepada anggotanya, sehingga timbullah kepribadian khas
anggota masyarakat tersebut.
e.
Pengalaman Unik ( Unique Experience )
Setiap
orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu
berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta
mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Menurut Paul B. Horton,
pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yang
telah dilewati memberikan warna tersendiri dalam kepribadian dan menyatu dalam
kepribadian itu, setelah itu baru hadir pengalaman berikutnya.
Selain
kelima faktor pembentuk kepribadian yang telah kita bahas di atas, F.G.
Robbins dalam Sumadi Suryabrata (2003), mengemukakan ada lima faktor
yang menjadi dasar kepribadian, yaitu sifat dasar, lingkungan prenatal,
perbedaan individual, lingkungan, dan motivasi.
Soerjono Soekanto
mencoba melihat kaitan antara kebudayaan dan kepribadian dalam ruang lingkup
yang lebih sempit, yaitu kebudayaan khusus (subcultural). Dia
menyebutkan ada beberapa tipe kebudayaan khusus yang memengaruhi kepribadian,
yaitu sebagai berikut.
1)
Kebudayaan Khusus Atas Dasar Faktor Kedaerahan
Di
sini dijumpai kepribadian yang berbeda dari individu yang merupakan anggota
suatu masyarakat tertentu, oleh karena masing-masing tinggal di daerah yang
berlainan dengan kebudayaan khusus yang berbeda pula.
6
2)
Cara Hidup di Kota dan di Desa yang Berbeda
Ciri
khas yang dapat dilihat pada anggota masyarakat yang hidup di kota besar adalah
sikap individualistik. Sedangkan orang desa lebih menampakkan diri sebagai
masyarakat yang mempunyai sikap gotong royong yang sangat tinggi.
3)
Kebudayaan Khusus Kelas Sosial
Dalam
kenyataan di masyarakat, setiap kelas sosial mengembangkan kebudayaan yang
saling berbeda, yang pada akhirnya menghasilkan kepribadian yang berbeda pula
pada masing-masing anggotanya. Misalnya kebiasaan orang-orang yang berasal dari
kelas atas dalam mengisi waktu liburannya ke luar negeri. Kebiasaan tersebut
akan menghasilkan kepribadian yang berbeda dengan kelas sosial lainnya di
masyarakat.
4)
Kebudayaan Khusus Atas Dasar Agama
Agama
juga mempunyai pengaruh yang besar untuk membentuk kepribadian individu. Adanya
mazhabmazhab tertentu dalam suatu agama dapat melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan anggotaanggota mazhab yang berlainan itu.
5)
Kebudayaan Khusus Atas Dasar Pekerjaan atau Keahlian
Pekerjaan
atau keahlian yang dimiliki seseorang juga mempunyai pengaruh terhadap
kepribadiannya. Contohnya kepribadian seorang guru pasti berbeda dengan
militer. Profesi-profesi tersebut mempunyai cara yang berbeda dalam mendidik
anak dan cara bergaul.
7
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian mulai diajarkan sejak dini terutama diawali dalam
lingkungan keluarga yang memiliki peranan yang besar dalam membentuk
kepribadian seseorang. Lingkungan keluarga merupakan faktor paling penting
karena dimulai dari keluarga seseorang dibentuk kepribadiannya sesuai dengan
kebudayaan yang diajarkan dalam keluarga tersebut, suatu kebudayaan mengajarkan
kebiasaan atau adat istiadat yang diajarkan secara turun menurun. Umumnya
mayoritas orang di Indonesia lebih menganut kebudayaan Timur yang kental akan
norma atau aturan, selain norma terdapat nilai-nilai keagamaan, keduanya saling
berkaitan dalam membentuk kepribadian seseorang. Aspek keagamaan yang terdapat
didalam suatu kebudayaan memiliki peranan penting, karena berawal dari
nilai-nilai yang terkandung dalam agama kemudian muncul suatu norma atau aturan
yang mengatur kelakuan dalam kehidupan kita. Kebudayaan merupakan hal yang
penting dalam membentuk kepribadian seseorang karena didalam suatu budaya
terdapat banyak aspek yang bermanfaat untuk kehidupan kita, namun kebudayaan
kita saat ini mulai memudar karena adanya akulturasi budaya atau masuknya
kebudayaan asing, akulturasi budaya dapat menimbulkan kebudayaan kebarat
baratan. Masuknya budaya asing tidak selalu membawa dampak negatif, apabila
dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa dampak positif dalam kehidupan kita.
8
3.2 Saran
Kebudayaan memiliki peranan yang penting dalam membentuk
kepribadian seseorang karena terdapat
aspek yang bermanfaat dalam kehidupan kita, jadi mulailah mengajarkan
kebudayaan sejak dini agar tetap mempertahankan budaya yang dimilki Indonesia
apabila tidak dipertahankan maka budaya di Indonesia akan terpengaruh dengan
masuknya budaya asing yang lebih berkiblat kebarat-baratan yang cenderung
bertolak belakang dengan adat istiadat yang terdapat didalam kebudayaan kita.
9
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar