Senin, 16 Juli 2012

Tugas Softskill

MAKALAH2 ILMU ALAMIAH DASAR



PENGGUNAAN PUPUK DAN PESTISIDA ORGANIK PADA TANAMAN

Dosen: Ibu Hotniar Siringoringo



OLEH :
ELZA DIANTIKA
18511147
1PA05


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012






DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................................i
ABSTRAK.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Sasaran.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian pupuk organik........................................................................................3
2.2 Jenis-jenis pupuk organik........................................................................................3
2.3 Macam-macam pestisida alami................................................................................5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................8










i
ABSTRAK

Serangan hama dan penyakit  merupakan salah satu kendala utama dalam produksi tanaman budidaya. Kerugian  akibat serangan hama  dan penyakit tanaman cukup besar, bahkan seringkali mengakibatkan kegagalan  panen. Petani atau pekebun umumnya menggunakan pestisida kimia sintesis untuk  mengendalikan hama dan penyakit tersebut, karena  cara kerjanya yang cepat dan mampu mematikan hama dan penyakit tersebut. Dan biasanya petani juga menggunakan pupuk berbahan dasar kimia agar lebih mempercepat panen dan akan menghasilkan jumlah yang banyak. Akan tetapi,  dibalik keampuhan tersebut terdapat bahaya besar yang mengancam kesehatan  manusia dan kelestarian lingkungan. Saat ini makin  banyak orang yang ingin berumur panjang dan hidup sehat, sehingga mereka selalu  ingin mengkonsumsi makanan sehat yang bebas dari kontaminasi bahan kimia maupun  mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, harus dicari  alternatif pengendalian hama dan penyakit tanaman yang aman bagi kesehatan dan  lingkungan, salah satunya adalah dengan menggunakan tanaman yang berfungsi  sebagai pestisida botani dan memakai pupuk organik. Pemakaian bahan-bahan organik sebagai pembasmi hama dan membuat tanaman lebih subur merupakan hal yang baik bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan, karena memakai sesuatu yang bersifat alami tentu jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan bahan kimia yang tidak aman bagi kesehatan dan tidak ramah terhadap lingkungan. Namun, pemakaian pupuk dan pestisida organik belum sepenuhnya dilakukan oleh para petani karena membutuhkan waktu yang lama dan perawatannya pun cukup rumit dibanding dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia.











ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan makhluk hidup, terutama tumbuhan  pangan. Tumbuhan sebagai produsen atau penghasil makanan dalam sebuah rantai makanan, kemudian hewan dan manusia. Semuanya saling berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lain. Apabila salah satu punah maka akan mempengaruhi yang lainnya. Makhluk hidup membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk menghasilkan tenaga dan pertumbuhan demi kelangsungan hidupnya. Berbagai vitamin yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Namun seiring berkembangnya ilmu kimia di bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman yang subur dan dalam jangka waktu yang cepat maka para petani menggunakan cara yang instan yaitu dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia pada tanaman pangan, dengan menggunakan bahan tersebut maka tumbuhan akan tumbuh subur dengan cepat dan terhindar dari berbagai hama yang bisa merusak daun bahkan akan membuat mati tanaman. Maka apabila tumbuhan seperti sayuran dan buah-buahan akan dikonsumsi sebaiknya di cuci menggunakan air yang bersih agar pestisida yang masih menempel pada daun dan kulit luar buah hilang sehingga aman untuk dikonsumsi. 
            Dengan munculnya berbagai penyakit maka kini masyarakat memilih hidup sehat dan mengatur pola makan dan memakan makanan yang bebas dari pestisida dan pupuk kimia. Tumbuhan yang tidak menggunakan bahan kimia sebagai pupuk dan pestisida disebut tumbuhan organik. Terdapat perbedaan antara tumbuhan organik dan tumbuhan yang memakai unsur kimia. Tumbuhan organik lebih rentan terhadap hama yang bisa merusak daun sehingga daun akan berlubang karena dimakan oleh ulat. Maka untuk mengatasinya para petani kini menggunakan bahan alami sebagai pupuk untuk tanaman.








1
1.2 Rumusan Masalah
            Pupuk dan pestisida organik dapat diperoleh dari lingkungan sekitar kita dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih sehat dibandingkan tanaman yang menggunakan bahan kimia. Maka rumusan masalah dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis pupuk dan pestisida organik, bahan apa saja untuk membuatnya dan bagaimana cara menggunakannya pada tanaman.
1.3 Tujuan
            Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca lebih mengetahui jenis-jenis pupuk dan pestisida organik, bahan apa saja untuk membuatnya dan bagaimana cara menggunakannya pada tanaman.
1.4 Sasaran
            Sasaran yang ingin dicapai mencakup masyarakat luas agar masyarakat lebih mengetahui keunggulan tanaman yang memakai pupuk dan pestisida organik. Serta manfaat dari pemakaian pupuk organik bagi lingkungan sekitar.
           














2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pupuk Organik
            Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).
2.2 Jenis-Jenis Pupuk Organik
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu :
  1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau.
  2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi.

3
2. Humus
            Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.
 3. Kompos
            Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola. Beberapa kegunaan kompos adalah:
  1. Memperbaiki struktur tanah.
  2. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
  3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
  4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
  5. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).

           
           

4
2.3 Macam-macam Pestisida Alami
1. Cengkeh  sebagai bahan pestisida alami
Cengkeh merupakan salah  satu tanaman rempah yang dihasilkan petani Indonesia dan sudah sangat terkenal  sejak dahulu. Bunga cengkeh merupakan salah satu produk tanaman cengkeh yang  digunakan sebagai bahan baku industri rokok kretek.  Selain bunganya, ternyata gagang dan daun  cengkeh diketahui dapat menghambat pertumbuhan dan mematikan beberapa jenis  jamur patogen yang menjadi penyakit pun cengkeh ada tanaman budidaya. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa uji efikasi bunga, gagang dan terhadap bakteri  nematoda pada beberapa tanaman pangan dan perkebunan di laboratorium sangat  memuaskan. Di samping bentuk produk tersebut, ternyata minyak cengkeh limbah  penyulingannya juga dapat digunakan sebagai bahan untuk mengendalikan patogen  tanaman. Mekanisme reaksi produk cengkeh dapat secara langsung dan tidak  langsung. Secara tidak langsung karena adanya senyawa yang mudah menguap yaitu  minyak atsiri yang dihasilkan.
Formulasi yang  dikembangkan ada dua macam, yaitu: (1) formula berbentuk emulsion concentrate (EC) dengan bahan baku minyak cengkeh dengan  panambahan bahan pelarut, bahan pengemulsi dan bahan pembasah yang berasal dari  tanaman, dan (2) formula tepung/wettable  powder (WP) dengan bahan baku minyak cengkeh, pelarut dan bahan pembawa  yang berasal dari mineral alam.
Hasil uji coba formula  tersebut cukup efektif untuk menekan pertumbuhan beberapa jenis jamur patogen  pada tanamn lada, tomat, panili dan kentang serta bakteri patogen pada tanaman  jahe. Dosis yang digunakan berkisar antar 0,1-0,6%. Formula tersebut tidak  beracun/toksik terhadap organisme berdarah dingin pada dosis 6% dan organisme  berdarah panas pada dosis 10%. Residu senyawa cengkeh tidak terdeteksi pada  produk yang telah dipanen. Formula tersebut tetap efektif walaupun telah disimpan  selama 3-5 tahun asal belum dibuka penutup botolnya.
2. Semprotan Daun Tembakau
Semprotan tembakau sebaiknya digunakan sebagai alternatif terakhir. Gunakan pelindung yang baik dan lindungi tangan dan wajah Anda ketika membuat dan menggunakan semprotan tembakau. Daun tersebut sangat beracun dan dapat membunuh serangga yang berguna juga. Semprotan daun tembakau dapat digunakan untuk sebagian besar hama serangga. Caranya, rendam 1 kg (1 tas plastik) tumbukan daun tembakau dalam 15 liter air selama 1 hari 1 malam. Tambahkan 2 sendok besar cairan sabun atau sabun batangan dan aduklah dengan baik. Saringlah dan gunakan sebagai semprotan. Bisa juga dengan mengeringkan daun dan menumbuknya hingga menjadi bubuk. Bubuk ini bisa digunakan untuk aphid, keong, siput, ulat bulu, dan virus daun keriting. Jangan gunakan bahan ini pada tanaman tomat, kentang, terong, lombok, atau bunga mawar. Semut menyebabkan masalah melalui penggalian mereka dan pemindahan benih-benih. Mereka sama sekali tidak pernah bisa dihilangkan, tapi efek-efek mereka dapat dikurangi.
5
3. Semprotan Nimba
Tanaman ini dapat dipakai untuk semprotan insektisida alami yang aman dan efektif. Nimba dapat dipakai pada hampir semua serangga, termasuk nyamuk. Terkadang memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunggu efeknya karena untuk beberapa jenis serangga, nimba bekerja dengan memutus daur perkembangbiakan serangga tersebut. Nimba merupakan salah satu tanaman terbaik untuk digunakan karena aman bagi manusia dan tidak menimbulkan banyak masalah bagi serangga yang menguntungkan, khususnya predator hama. Dalam kondisi tertentu bahkan bisa meningkatkan produksi ulat yang berguna! Keong/siput, nematode, lebah penyengat, ulat, ngengat, penggerek daun, lalat, nyamuk, dan belalang adalah beberapa jenis serangga yang dapat dikendalikan dengan nimba.
Cara menggunakan nimba:
1. Tumbuklah biji nimba dan masukkan ke dalam kantong kain. Masukkan kantong kain ini ke dalam ember berisi air selama semalam. Gunakan 500 gr biji nimba untuk setiap 10 liter air. Gunakan sebagai semprotan pada serangga hama dan tanaman yang terserang hama.
4. Semprotan daun tomat
            Daun tomat merupakan insektisida alami dan fungisida ringan, dapat digunakan untuk semut, cacing, ulat bulu, telur serangga, belalang, nematoda, jamur dan bakteri pembusuk. Cara membuatnya : masaklah 1 kg daun tomat dalam 2 liter air selama 30 menit. Tambahkan 2 genggam potongan daun, batang dan buahnya dan 2 liter air. Aduk bahan-bahan tersebut lalu biarkan selama 6 jam. Saring kemudian semprotkan pada tanaman.









6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Pupuk dan pestisida organik sangat bermanfaat bagi tanaman, khususnya tanaman pangan. Tanaman akan tumbuh subur sehingga menghasilkan tanaman yang bebas dari unsur kimia yang tidak ramah terhadap lingkungan dan terhindar dari serangan hama yang dapat merusak, selain bahan-bahan untuk membuat pupuk dan pestisida organik cukup mudah didapat dilingkungan sekitar, cara menggunakannya pun mudah pada tanaman. Dengan menggunakan pupuk dan pestisida organik maka akan mengurangi pencemaran lingkungan yang dapat merusak tanah dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dari segi kualitas dan kuantitas. Cara kerja pestisida organik tidak secepat pestisida berbahan kimia yang dapat mencegah hama dalam waktu singkat, dan terkadang masih terdapat lubang pada daun tanaman. Penggunaan pupuk dan pestisida organik lebih aman bagi kesehatan dibandingkan dengan pupuk berbahan kimia yang tidak ramah terhadap lingkungan sekitar, namun masih belum sepenuhnya diterapkan pada pertanian karena permintaan pasar yang begitu cepat dan masyarakat hanya mementingkan penampilan fisik pada sayuran dan buah-buahan maka para petani lebih memilih dengan cara yang lebih singkat dan menghasilkan jumlah yang banyak dengan menggunakan pupuk dan pestisida yang berbahan kimia. Maka cara yang lebih mudah untuk terbebas dari sisa pestisida yang masih menempel didaun dan kulit luar buah-buahkan dengan mencucinya dengan menggunakan air bersih. Kini ada juga masyarakat modern yang bergaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makan makanan organik, biasanya makan makanan organik masih cukup mahal dan hanya tersedia ditempat tertentu saja.
3.2 Saran
            Makan makanan organik biasanya masih cukup mahal dan hanya tersedia di tempat tertentu saja karena sebanding dengan biaya produksinya mahal dan perawatannya pun cukup sulit namun makanan organik itu lebih sehat. Mengingat bahwa kesehatan itu penting maka disarankan memakan makanan yang organik yang lebih sehat, namun pertanian organik belum sepenuhnya dilakukan karena biaya produksi cukup mahal dan memakan waktu yang lama.






7
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik


m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar