Minggu, 28 April 2013

Manga For Beginner



Setelah kemarin-kemarin suka buat cerpen, nah akhir-akhir ini aku jadi suka menggambar manga. Waktu kecil sih sempat suka menggambar tapi bukan manga, kita tahu bahwa seni menggambar manga itu berasal dari negeri sakura, yaa memang disana terkenal dengan anime-animenya. Sejak kecil aku memang suka dengan tokoh-tokoh cartoon seperti Kobo chan, Chibi maruko chan, Sinchan Dll. Waktu SMA baru aku mengenal lebih jauh tentang negeri sakura karena SMA aku bekerjasama dengan salah satu sekolah disana. Seiring berjalannya waktu pengetahuan aku tentang negeri matahari tersebut bertambah, terlebih sejak aku mengenal seorang teman yang berasal dari sana. Aku sering bertanya tentang kebudayaannya, aku juga suka mencari informasi mengenai negeri sakura itu mulai dari me-like facebook KokoronoTomoTV, Jepang.com, dari situ aku dapatkan informasi baru. Dan akhir-akhir ini aku mulai belajar menggambar manga, memulai dengan menggambar yang belum terlalu rumit yaitu Manga Chibi. Aku belajar lewat youtube, mencari-cari gambar yang tidak begitu rumit. Mungkin suatu saat aku akan mencoba menggambar yaa agak rumit seperti tokoh-tokoh yang ada dikomik-komik itu loh. Bagi aku menggambar seperti itu bisa mengalihkan stress dari tugas-tugas kuliah yang menumpuk.
Dan ini dia Manga Chibi yang aku gambar.



Mengapa aku gambar Chibi yang sedang lelah dan menangis karena itu merupakan sebuah ekspresi emosi aku sekarang. Lelah, rasanya ingin menangis ketika tugas-tugas kuliah menumpuk dan deadline semua.

Nah aku belajar dari sini nih.hehe 
http://www.youtube.com/watch?v=B0-STmyZ2Mk
http://www.youtube.com/watch?v=YfAFnMHyM3c

Minggu, 21 April 2013

KesMen Tulisan6


Coping Stress
Pengertian dan Jenis-jenis coping

                Sesuai dengan definisi stress yang disebutkan diatas, suatu definisi yang terkenal dari Lazarus & Folkman, 1984; Sarafino, 1990; Taylor, 1991) menggambarkan coping sebagai:
“Suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful”

Fungsi dan Jenis Coping 

                Secara umum coping itu sendiri mempunyai 2 macam fungsi (Cohen & Lazarus, 1983; Lazarus & Folkman, 1984; Rutter, 1983; Eiser, 1990; Srafino, 1990; Taylor, 1991) yaitu:

Emotional focused coping. Digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stress. Pengaturan ini melalui perilaku individu, seperti penggunaan alkohol, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan, melalui strategi koqnitif. Bila individu tidak mampu mengubah kondisi yang ‘stressful’, individu akan cenderung untuk mengatur emosinya.

Problem-focused coping. Untuk mengurangi stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan yang  baru. Individu akan cenderung menggunakan strategi ini, bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi. Metode atau fungsi masalah ini lebih sering digunakan oleh para dewasa.

Perbedaan antara strategi problem-focused dengan emotional-focused coping seperti yang dikemukan oleh Lazarus  Folkman, menjadi konseptualisasi yang paling berpengaruh dan bermacam-macam versi “Way of Coping Checklist” mereka telah digunakan dalam banyak penelitian (Coyne & Downey, 1991).

(Sumber: Smet, Bart. 1994. Psikologi kesehatan. Jakarta: Gramedia)

Jenis-jenis koping yang konstruktif dan positif (sehat)

Berdasarkan jenis koping menurut Lazarus dan Folkman, saya menyimpulkan bahwa :
Koping konstruktif meliputi :

ü Escape
    Konstruktif karena korban stres berusaha menghilangkan stresnya dengan beralih pada hal negatif seperti minuman keras, rokok, narkoba, dll.
ü Acceptance.
    Suatu kondisi dimana si korban menerima saja keadaan stresnya itu dan tidak melakukan upaya sama sekali untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gejala stresnya tersebut. Bila dibiarkan akan mengganggu kesehatan fisiknya secara tidak langsung.
ü Denial (avoidance)
    Dimana si korban mengikari masalah yang ada pada dirinya. Hal ini pun tidak baik karena dia hanya memendam masalah yang dimilikinya sehingga sewaktu – waktu stresnya tersebut bisa muncul lagi. Strategi ini bersifat sementara tidak permanen.
ü Avoidant coping
     Menurut saya strategi ini juga negatif, karena si korban berusaha menarik dirinya dari kondisi yang membuatnya stres. Seharusnya si korban membuat suatu penyelesaian masalah bukan menarik dirinya, bila pada suatu saat dia harus berhadapan lagi dengan kondisi yang ia hindari maka stres akan menerpa dirinya lagi.

Sementara koping yang positif adalah :
ü problem-solving focused coping
ü Distancing
ü Planful Problem Solving,
ü Positive Reapraisal
ü Self Control
ü Emotion-Focused Coping
ü Self Control
ü Seeking Social Support (For Emotional Reason)
ü Positive Reinterpretation
ü Active coping