Minggu, 21 April 2013

KesMen Tulisan6


Coping Stress
Pengertian dan Jenis-jenis coping

                Sesuai dengan definisi stress yang disebutkan diatas, suatu definisi yang terkenal dari Lazarus & Folkman, 1984; Sarafino, 1990; Taylor, 1991) menggambarkan coping sebagai:
“Suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful”

Fungsi dan Jenis Coping 

                Secara umum coping itu sendiri mempunyai 2 macam fungsi (Cohen & Lazarus, 1983; Lazarus & Folkman, 1984; Rutter, 1983; Eiser, 1990; Srafino, 1990; Taylor, 1991) yaitu:

Emotional focused coping. Digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stress. Pengaturan ini melalui perilaku individu, seperti penggunaan alkohol, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan, melalui strategi koqnitif. Bila individu tidak mampu mengubah kondisi yang ‘stressful’, individu akan cenderung untuk mengatur emosinya.

Problem-focused coping. Untuk mengurangi stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan yang  baru. Individu akan cenderung menggunakan strategi ini, bila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi. Metode atau fungsi masalah ini lebih sering digunakan oleh para dewasa.

Perbedaan antara strategi problem-focused dengan emotional-focused coping seperti yang dikemukan oleh Lazarus  Folkman, menjadi konseptualisasi yang paling berpengaruh dan bermacam-macam versi “Way of Coping Checklist” mereka telah digunakan dalam banyak penelitian (Coyne & Downey, 1991).

(Sumber: Smet, Bart. 1994. Psikologi kesehatan. Jakarta: Gramedia)

Jenis-jenis koping yang konstruktif dan positif (sehat)

Berdasarkan jenis koping menurut Lazarus dan Folkman, saya menyimpulkan bahwa :
Koping konstruktif meliputi :

ü Escape
    Konstruktif karena korban stres berusaha menghilangkan stresnya dengan beralih pada hal negatif seperti minuman keras, rokok, narkoba, dll.
ü Acceptance.
    Suatu kondisi dimana si korban menerima saja keadaan stresnya itu dan tidak melakukan upaya sama sekali untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gejala stresnya tersebut. Bila dibiarkan akan mengganggu kesehatan fisiknya secara tidak langsung.
ü Denial (avoidance)
    Dimana si korban mengikari masalah yang ada pada dirinya. Hal ini pun tidak baik karena dia hanya memendam masalah yang dimilikinya sehingga sewaktu – waktu stresnya tersebut bisa muncul lagi. Strategi ini bersifat sementara tidak permanen.
ü Avoidant coping
     Menurut saya strategi ini juga negatif, karena si korban berusaha menarik dirinya dari kondisi yang membuatnya stres. Seharusnya si korban membuat suatu penyelesaian masalah bukan menarik dirinya, bila pada suatu saat dia harus berhadapan lagi dengan kondisi yang ia hindari maka stres akan menerpa dirinya lagi.

Sementara koping yang positif adalah :
ü problem-solving focused coping
ü Distancing
ü Planful Problem Solving,
ü Positive Reapraisal
ü Self Control
ü Emotion-Focused Coping
ü Self Control
ü Seeking Social Support (For Emotional Reason)
ü Positive Reinterpretation
ü Active coping



Tidak ada komentar:

Posting Komentar